Indramayu Terus Utamakan Kualitas Jalan
HARI ini, 7 Oktober, Kabupaten Indramayu berulang tahun ke487. Sejumlah program pembangunan untuk kemajuan pun dicanangkan. “Sejumlah pembangunan sarana infrastruktur akan terus kami lakukan,“ ujar Bupati Indramayu Anna Sophanah, kemarin.
Pembangunan infrastruktur pun tidak hanya didasarkan pada program, tetapi juga berdasarkan aspirasi masyarakat.Sehingga pembangunan itu akan benar-benar dirasakan masyarakat setempat. “Dan, pada gilirannya tingkat kesejahteraan masyarakat pun bisa meningkat,“ ungkap Anna.
Salah satu bidang pembangun an yang menjadi prioritas yaitu peningkatan kualitas jalan, yaitu dengan cara membeton jalan. Pembetonan pada jalan raya dinilai lebih tahan terhadap kerusakan dibandingkan ha nya berupa aspal biasa. Oleh karena itu, peningkatan pembetonan pada jalan pun terus dilakukan secara bertahap setiap tahun. “Jalan memiliki peran yang sangat vital untuk kehidup an masyarakat sehari-hari,” kata Anna.
Sebab, jalan tidak hanya menjadi penghubung antardaerah, melainkan juga bisa meningkatkan perekonomian warga. Berdasarkan data di Dinas Bina Marga Kabupaten Indrama yu, total panjang jalan di Kabupaten Indramayu mencapai 812,198 km. Pada 2011, panjang jalan yang dibeton hanya 29,102 km (3,58%) dan 2012 bertambah hingga menjadi 80,055 km (9,89%). Pada 2013, pembetonan pada jalan kembali bertambah hingga menjadi 132,731 km (16,34%) dan pada 2014 pening katan kualitas jalan yang dibeton menjadi 182,731 km (22,50%).
“Ini sudah melampaui target yang awalnya hanya 100 km,” kata Kepala Bidang Pemeliharaan Dinas Bina Marga Kabupaten Indramayu, Sudirja. Sudirja menyebutkan kualitas jalan yang dibeton lebih tahan terhadap air dibandingkan ja lan yang hanya diaspal dan dihotmix. Karena itu, jalan beton cenderung lebih kuat dan tahan lama dari kerusakan. “Namun, peningkatan kualitas jalan dengan cara dibeton memang mem butuhkan anggaran yang besar,” katanya.
Anggaran yang dibutuhkan untuk perbaikan jalan dengan cara dibeton mencapai sekitar Rp4 miliar hingga Rp4,5 miliar/ km.
Di Kalimantan Tengah, anggota DPRD Kota Palangka Raya mengatakan bahwa akses jalan, khususnya di daerah pinggiran kota, perlu mendapat perhatian serius dari pemerintah kota setempat. (UL/SS/Ant/N-1) Media Indonesia, 7/10/2014, hal : 12
Pembangunan infrastruktur pun tidak hanya didasarkan pada program, tetapi juga berdasarkan aspirasi masyarakat.Sehingga pembangunan itu akan benar-benar dirasakan masyarakat setempat. “Dan, pada gilirannya tingkat kesejahteraan masyarakat pun bisa meningkat,“ ungkap Anna.
Salah satu bidang pembangun an yang menjadi prioritas yaitu peningkatan kualitas jalan, yaitu dengan cara membeton jalan. Pembetonan pada jalan raya dinilai lebih tahan terhadap kerusakan dibandingkan ha nya berupa aspal biasa. Oleh karena itu, peningkatan pembetonan pada jalan pun terus dilakukan secara bertahap setiap tahun. “Jalan memiliki peran yang sangat vital untuk kehidup an masyarakat sehari-hari,” kata Anna.
Sebab, jalan tidak hanya menjadi penghubung antardaerah, melainkan juga bisa meningkatkan perekonomian warga. Berdasarkan data di Dinas Bina Marga Kabupaten Indrama yu, total panjang jalan di Kabupaten Indramayu mencapai 812,198 km. Pada 2011, panjang jalan yang dibeton hanya 29,102 km (3,58%) dan 2012 bertambah hingga menjadi 80,055 km (9,89%). Pada 2013, pembetonan pada jalan kembali bertambah hingga menjadi 132,731 km (16,34%) dan pada 2014 pening katan kualitas jalan yang dibeton menjadi 182,731 km (22,50%).
“Ini sudah melampaui target yang awalnya hanya 100 km,” kata Kepala Bidang Pemeliharaan Dinas Bina Marga Kabupaten Indramayu, Sudirja. Sudirja menyebutkan kualitas jalan yang dibeton lebih tahan terhadap air dibandingkan ja lan yang hanya diaspal dan dihotmix. Karena itu, jalan beton cenderung lebih kuat dan tahan lama dari kerusakan. “Namun, peningkatan kualitas jalan dengan cara dibeton memang mem butuhkan anggaran yang besar,” katanya.
Anggaran yang dibutuhkan untuk perbaikan jalan dengan cara dibeton mencapai sekitar Rp4 miliar hingga Rp4,5 miliar/ km.
Di Kalimantan Tengah, anggota DPRD Kota Palangka Raya mengatakan bahwa akses jalan, khususnya di daerah pinggiran kota, perlu mendapat perhatian serius dari pemerintah kota setempat. (UL/SS/Ant/N-1) Media Indonesia, 7/10/2014, hal : 12
0 komentar:
Posting Komentar