Gugus Otomotif Perkuat MEA

Untuk mewujudkan mobil ASEAN perlu konsep lebih detail terkait dengan teknologi dan pembagian produksi. Industri otomotitif Thailand mengajak Indonesia dan Malaysia membentuk cluster (gugus) industri terpadu dalam kerangka Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Keunggulan komparatif dari ketiga negara itu bisa saling mendukung untuk menghadapi persaingan bebas baik regional maupun global.

“Bagi Thailand, Indonesia dan Malaysia bukanlah pesaing, melainkan mitra. Kami mengajak ketiga negara ini membentuk cluster industri otomotif terpadu,“ kata Presiden Thailand Automotive Institute (TAI) Vichai Jirathiyut di Bangkok, Thailand, kemarin.

Menurutnya, Thailand bisa menjadi basis produksi truk pikap, komersial, dan mobil kecil (city car). Indonesia di segmen multipurpose vehicle (MPV) dan sport utility vehicle (SUV), sementara Malaysia dikhususkan memproduksi jenis sedan. “Kami tengah mengkaji regulasi yang sesuai dengan pakta kerja sama MEA seperti pajak, cukai, dan kebijakan multilateral lainnya.“ Dengan adanya sinergi itu, imbuhnya, ketiga negara yang menjadi basis produksi beberapa merek otomotif global akan berperan strategis. terlebih saat tren pasar yang kini mengarah ke mobil ramah lingkungan.

Hanya saja kebijakan ketiga negara masih berbeda dalam memproduksi kendaraan rendah emisi dengan jarak tempuh yang tinggi itu.
Eco car di Thailand fokus pada produk `mobil hijau' dengan persyaratan investasi seperti tambahan pajak kendaraan. Produk EEVs Malaysia menyasar pasar yang lebih luas dengan penyesuaian berdasarkan nilai investasi.Adapun kebijakan mobil murah ramah lingkungan (LCGC) Indonesia masih belum fokus sehingga sulit mencapai target. “Memang harus duduk bersama mencari strategi pengembangan industri otomotif yang berorientasi pada produk ramah lingkungan,“ tandas Vichai.

Namun, gugus industri juga harus ditopang dengan industri komponen atau suku cadang. Di sektor itu, Thailand masih mendominasi lantaran dukungan 600 produsen komponen yang menghasil kan 2.000 jenis produk. “Jika digabung dengan industri komponen Indonesia dan Malaysia, kita bisa menguasai setengah pasar otomotif dunia,“ ujar President Thai Auto-Parts Manufacturers Association (TAMA) Achana Limpaitoon.

Direktur Corporate and External Affair PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) I Made Dana Tangkas mengakui industri otomotif Thailand memiliki jaringan pasokan komponen yang lebih lengkap ketimbang Indonesia. “Itu yang membuat Thailand pun menjadi basis produksi terbesar Toyota di ASEAN,“ ujarnya.Harus jelas Dalam menanggapi itu, Ketua I Gabungan Industri Ken daraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Jongkie Sugiarto meminta konsep tersebut diperjelas. “Apakah soal merek atau terkait wacana mobil ASEAN? Kalau per merek, sudah ada cluster itu. Contohnya Toyota, Thailand jadi basis produksi city car, Indonesia basis MPV,“ jelasnya kepada Media Indonesia, kemarin.

Bila ide tersebut untuk mewujudkan mobil ASEAN, imbuhnya, perlu konsep lebih detail terkait teknologi dan pembagian produksi. “Bila tidak ada, lebih baik pembagian itu terserah produsen prinsipal saja. Kita tidak bisa melarang mereka memproduksi tipe apa dan di mana.“ (Riz/Ant/E-4) Media Indonesia, 31/10/2014, halaman 17