Ngariung Bersama Pecinta VW

Sejak Sabtu pada awal November, ratusan Volkswagen (VW) berbagai tipe dari berbagai daerah di Indonesia memadati lapangan udara Wiriyadinata Tasikmalaya, Jawa Barat. Kehadiran mobil unit tersebut, dalam rangka memeriahkan ulang tahun Volkswagen Club Tasikmalayan (Vecta) yang ke-13.

Kegiatan yang bertajuk Volkswagen in Harmony itu dimeriahkan band, kontes tampilan mobil VW hingga bursa spare part bekas Volkswagen original. Tak hanya itu, aksi donor darah, penanaman 1.000 pohon di sekitar Lapangan Udara Wiriadinata, hingga lomba drages kelas Jepang, kelas standar VW dan kelas campuran pun menjadi bagian acara tersebut.

Sedikitnya dalam acara dua hari it, 700 pecinta VW berdatangan dari Bandung, Makassar, Yogyakarta, Semarang, Kediri, Jember bahkan Aceh. Mereka berpartisipasi dalam berbagai lomba atau sekadar ngariung (berkumpul) berbagi cerita dan ceria dengan para pecinta VW lainnya.

Ketua Umum Vecta Tedi Mulyadi mengungkapkan kegiatan tersebut untuk melengkapi kegiatan sosial rutin yang biasa dilakukan anggota Vecta serta klub-klub VW tanah air. Anggota Vecta Tasikmalaya telah mencapai 150 orang dan yang aktif sekitar 75 persen. Alasan yang tidak aktif pun bervariasi. Mulai dari mobil dijual atau karena kesibukan masing-masing. Syarat untuk menjadi anggota Vecta, kata dia, sebenarnya tidak diwajibkan memiliki mobil jenis VW.
Yang penting menyukai VW terlebih dahulu karena biasanya setelah itu, para penyuka VW akan berusaha memilikinya.

"Kalau mau menjadi anggota klub bebas saja. Tidak wajib punya VW. Yang penting suka dulu, siapapun boleh bergabung. Tidak ada syarat khusus," katanya.

Bergabung dalam klub satu hobi ternyata mendatangkan keuntungan tersendiri. Didin Syarifudin misalnya. Dia tak repot membiaya perawatan mobil kesayangannya tersebut. VW Combi Brasil warna hijau muda itu sering disewa oleh stasiun TV untuk reality show atau disewa production house (PH) untuk syuting sinetron.
"Kebetulan saya punya teman bekerja di TV. Dia butuh mobil VW dan mobil saya disewa. Saya berikan saja, berapa pun bayarannya. Yang penting masuk TV. Untuk perawatan mobil ini bisa membiaya dirinya sendiri," ungkap Didin.

Menurutnya, memiliki VW punya keunikan sendiri. Misalnya pada tampilan yang nyentrik bisa memiliki keasyikan tersendiri. Dia menggunakan VW Combi Brasil saat ini karena desakan istrinya, Andi Karyawati yang menggilai VW sebelum menikha. Tak berhenti disitu, kedua anaknya, Raka dan Dika sudah menyukai VW karena sering dibawa tur di berbagai even.

Menurut Didin, mobil VW miliknya kini layaknya rumah berjalan yang membuat nyaman anggota keluarga. Selain merawat mesin supaya tetap kokoh, dia pun melengkapi interior mobil dengan berbagai fasilitas. Mulai audi, TV dan play station bahkan kulkas dan AC. Untuk menghidupkan perlengkapan tersebut ia meningkatkan ccc mobil menjadi 1.600 cc. "VW ini serasa di rumah saja," kata Didin

Berbeda dengan Didin, penggemar VW lainnya Tedi Mulyadi mengungkapkan, koleksi VW justru untuk berinvestasi. Kini dia mengoleksi 14 mobil, 11 mobil diantaranya merupakan mobil tua termasuk VW.

Dia sangat tertarik dengan mobil VW limited edition. Untuk VW jenis ini, katanya, kenaikan harga dalam setahun bisa lebih dari Rp 10 Juta. Mobil VW yang dia koleksi harganya sekitar Rp 25 juta - Rp 200 juta. Dia juga tidak merasa harus menguras uang untuk perawatan.

Menurutnya, perawatan sangat ringan, karena VW koleksinya jarang digunakan sehari-hari. Untuk merawat mesin, hanya menghidupkan setiap pagi supaya panas. Justru yang agak berat, katanya, membayar semua pajak VW koleksinya yang mencapai Rp 10 jutaan pertahun.


Sumber Media Cetak : Bisnis Indonesia, 24 November 2013